Sabtu, 12 Desember 2009

Jalan Kedungsari

Jalan Kedungsari ini boleh dikatakan berada ditengah- tengah kota Surabaya.
Menghubungkan kawasan perniagaan disepanjang jalan Kedungdoro dan jalan Basuki Rachmat.
Anehnya ruas jalan ini keadaannya kacau balau. Trotoar untuk pejalan kaki sangat tidak terpelihara. Khususnya yang berada di jalur kiri dari arah jalan Kedungdoro.
Pejalan kaki benar-benar tidak nyaman melewati jalur ini. Mereka terpaksa harus rela berjalan
diruas jalan kendaraan dengan resiko tertabrak mobil atau sepeda motor.
Trotoar untuk pejalan kaki penuh sesak dengan rambu-rambu sehingga benar-benar pejalan kaki tidak dapat melewatinya. Rambu-rambu itu terdiri dari bermacam-macam pot tanaman hias.
Tanaman hias tersebut awalnya untuk mencegah agar tidak digunakan berjualan pedagang kaki lima. Mudah-mudahan situasi seperti ini segera mendapat perhatian pejabat di Pemkot Surabaya.

Senin, 30 November 2009

Taman Kota Depan DOLOG...!

Oh,indah sekali taman yang satu ini. Letaknya persis didepan pintu masuk DOLOG, ya gudangnya beras Jawa Timur. Dulu disitu ada Pompa bensin, kini sudah berganti jadi taman yang indah banget.
Mau tahu? Cobalah sekali waktu lwewatlah di Jalan Achmad Yani dari arah Bundaran Waru.
Dari jauh Anda akan lihat deretan tugu dari arah kiri kekanan, desembur puluhan air muncrat ,mirip ditugu Selamat Datang didepan Hotel Indonesia. Taman menghijau desekelilingnya.
Disorot lampu dekor debawahnya. Uch indah sekali.
Sayang, pemandangan ini terusik dengan banyaknya pasangan yang lagi memadu kasih.
Memang lokasinya romantis sekali. Namun mau bilang apa! Surabaya belum punya taman untuk memadu kasih.
Sayang taman indah yang satu ini kalau nggak dirawat dengan baik. Tanaman hias dan rumput hijau akan ludes dalam waktu dekat. Juga facilitas yang lain akan berantakan nantinya.
Perlu Satpol PP juga turun tangan untuk menertibkan ratusan pasangan yang lagi memadu kasih. Bagaimana Pemkot, setuju kan?!

Kamis, 05 November 2009

Jalan Dinoyo Surabaya.

Sepotong jalan ini dari dulu memang tidak banyak berubah.
Cuma pemakai jalan semakin ramai.
Pernah memang pedagang kaki lima ditertibkan. Tapi balik lagi.
Lalu lewat mana pejalan kaki di jalan ini?
Cobalah kalau jalan ini rutin ditertibkan pasti akan nyaman buat pejalan kaki.
Mana ada tukang las dodok mobil disana, pedagang bensin eceran, penjual makanan.
Aduh runyam.
Bebaskan saja trotoar ini dari semua pedagang kaki lima sepanjang hari.
Pedagang kaki lima memang bukan harus dimusuhi.
Terserah bagaimana mengaturnya.
Okey sampai jumpa.
Rs

Senin, 26 Oktober 2009

Surabaya Yang Semakin Hijau...!

Bib,
Seperti pernah aku katakan tahun lalu, saat itu Surabaya lagi sibuk mulai bikin taman.
Setahun lewat sudah. Dimana-mana diseluruh penjuru kota taman-taman bermunculan .
Mulai dari daerah Perak diutara. Sampai di Bundaran Waru di Selatan. Semuanya nampak hijau.
Luar biasa memang. Semangat sekali memang. Dulu ada sepotong jalan , membujur dari rumah sakit mata di Undaan sampai Viaduk Stasiun Semut yang ditanami Pisang kepok dan Tebu kini
telah berubah menjadi taman yang cantik dan indah sekali.
Saking semangatnya sampai trotoar untuk pejalan kakipun ditanami pohon.
Kasihan, rakyat kan perlu rasa nyaman dan aman berjalan kaki ditrotoar.
Disamping kalau pohon-pohonnya makin besar kan akarnya akan merusak saluran air. Ya kan?
Anyway, silahkan dulu jalan terus. Nanti belakangan di evaluasi.
Sampai disini dulu ya Bib...
Sampai jumpa... nggak tahu kapan!

Bye
RS